Akhlak Agama Islam dalam Memahami Qada dan Qadar
Bagi umat Islam, percaya akan adanya qada dan qadar adalah wajib hukumnya karena termasuk dalam rukun iman.

By Robby Prihandaya 30 Apr 2024, 10:01:58 WIB Dunia Islam
Akhlak Agama Islam dalam Memahami Qada dan Qadar

Keterangan Gambar : Akhlak Islam Memahami Qada dan Qadar


Bagi umat Islam, percaya akan adanya qada dan qadar adalah wajib hukumnya karena termasuk dalam rukun iman. Akhlak yang diajarkan Islam dalam memahami qada dan qadar adalah tabah dalam menghadapi cobaan.

Pemahaman tentang qada dan qadar ini merupakan hal yang penting untuk dipelajari oleh umat Islam. Namun, sebelum memahami akhlak qada dan qadar, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisinya.

Penjelasan Akhlak yang Diajarkan Agama Islam dalam Memahami Qada dan Qadar

Mengutip dari Qada dan Qadar karya Ibnul Qayyim al-Jauziyyah (2016), qada adalah keputusan Allah atas segala sesuatu, karena segala sesuatu tidak diciptakan. Qada adalah takdir Allah yang tidak dapat diubah.

Baca Lainnya :

Di sisi lain, qada adalah manifestasi kehendak Allah terhadap ciptaan-Nya, baik dalam ukuran, bentuk, maupun ilādahnya. Moralitas yang diajarkan Islam dalam memahami qada dan qadar tidak tergoyahkan dalam menghadapi cobaan. Selain itu, ada beberapa akhlak mulia dalam memahami qada dan qadar dalam Islam, antara lain:

Sabar Menghadapi Cobaan

Allah memberikan cobaan karena Dia percaya bahwa hamba-hamba-Nya akan mampu mengatasinya. Allah juga menjanjikan pahala bagi mereka yang bersabar dalam menghadapi cobaan yang diberikan-Nya.

Allah menyebutkan keutamaan kesabaran dalam Al-Qur'an untuk memotivasi 

hamba-hamba-Nya untuk mempraktikkannya:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْء مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْص مِّنَ ٱلْأَمْوَ ٰلِ وَٱلْأنَفُسِ وَٱلثَّمَرَ ٰبِرِينِ ٱلصَّٰبِينِ

Artinya, "Sesungguhnya Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Q.S Al-Baqarah: 155).

Tawakal

Tawakkar berarti menyerahkan apa yang terjadi kepada Allah. Allah berfirman dalam surat Ali Imrān ayat 159 : 

فَبِمَا رَحْمَة씀 مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًَّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖفَاعْفُ عَنْهُمْ. وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِ ۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَيُحِبيُّ الُْتَوَكِّلِينْ 

Artinya, "Maka dengan rahmat Allah, engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu telah berperilaku keras serta hati yang kasar, makan pilihlah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah maaf untuk mereka dan bermusyawarahlah sama mereka untuk masalah itu. Kemudian jika kamu telah membulatkan tekad, bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

Ikhtiar dan Tawadu

Dengan melakukan upaya yang serius, manusia dapat mencapai hal-hal yang lebih baik. Selain itu, manusia harus mampu menjadi tawadu dengan memiliki ketenangan pikiran dan perasaan yang baik.

Hal ini berdasarkan firman Allah s.w.t : 

وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰى 

Artinya "Seseorang hanya akan mendapatkan apa yang ia usahakan."

Nah itu saja yang saya sampaikan pada artikel saya tentang akhlak yang diajarkan agama islam dalam memahami qada dan qadar, semoga bermanfaat ya dan dapat membantu kalian dalam memperdalam makna ini.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment