Landasan Demokrasi Politik Luar Negri Indonesia Condong Ke
Pada masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soekarno sejak

By Robby Prihandaya 05 Mei 2024, 09:43:04 WIB Politik
Landasan Demokrasi Politik Luar Negri Indonesia Condong Ke

Keterangan Gambar : pada masa demokrasi terpimpin, politik luar negeri indonesia condong ke


Pada masa Demokrasi Terpimpin di Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soekarno sejak tahun 1959 hingga 1966, politik luar negeri Indonesia mengalami pergeseran yang signifikan. Dalam periode ini, politik luar negeri Indonesia condong ke arah berikut:

  1. Non-Blok: Soekarno adalah salah satu pendiri Gerakan Non-Blok, yang merupakan kelompok negara-negara yang tidak memihak baik kepada blok Barat (dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO) maupun blok Timur (dipimpin oleh Uni Soviet dan sekutu Pakta Warsawa) selama Perang Dingin. Indonesia berusaha memainkan peran aktif dalam gerakan ini untuk memperkuat kedudukan dan pengaruhnya di panggung internasional.

  2. Anti-Imperialisme dan Anti-Kolonialisme: Soekarno sangat vokal dalam mendukung perjuangan kemerdekaan dan anti-kolonialisme di berbagai belahan dunia. Hal ini tercermin dari dukungan Indonesia terhadap negara-negara yang sedang berjuang memperoleh kemerdekaan dari penjajahan atau dominasi asing.

    Baca Lainnya :

  3. Mengutamakan Hubungan dengan Negara Berkembang: Indonesia di bawah Soekarno menekankan pentingnya solidaritas antara negara-negara berkembang, terutama yang berada di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. KTT Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955 adalah salah satu contoh nyata dari upaya ini, yang membuahkan deklarasi untuk mendukung kemerdekaan dan kerjasama antar negara-negara di kedua benua tersebut.

  4. Hubungan dengan Blok Timur: Walaupun berkomitmen pada prinsip Non-Blok, pada praktiknya, selama masa Demokrasi Terpimpin, Indonesia cenderung mendekatkan diri kepada blok Timur. Ini terutama terlihat dari semakin eratnya hubungan dengan Uni Soviet dan negara-negara Komunis lainnya, termasuk menerima bantuan militer dan ekonomi dari mereka.

  5. Konfrontasi dengan Malaysia: Dalam periode ini, Indonesia mengadopsi kebijakan konfrontatif terhadap pembentukan Malaysia, yang dimulai pada tahun 1963. Konfrontasi ini merupakan manifestasi dari kebijakan anti-imperialisme Soekarno, dimana ia menganggap pembentukan Malaysia sebagai upaya neokolonialisme oleh Inggris.

Pada masa demokrasi terpimpin, politik luar negeri indonesia condong ke Secara keseluruhan, politik luar negeri Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin di bawah kepemimpinan Soekarno cenderung aktif, dinamis, dan sering kali konfrontatif, dengan fokus utama pada penguatan solidaritas antar negara berkembang dan perjuangan melawan imperialisme serta kolonialisme.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment